Waktu itu saya bertugas di Kabupaten tersebut selama satu bulan lebih. Di kota ini memang sangat suah ditembus. Kalian pasti akan terkejut apabila ke kota ini. Ketika itu akses masuk ke kota ini hanya bisa menggunakan perahu kecil (sampan) via Sungai atau jalan Udara menggunakan pesawat charteran dari kota Tarakan. Karena basecamp saya terletak di Kota Tarakan.
Ketika memasuki kota ini melalui jalur sungai saya sangat terkejut karena sepanjang menyusuri sungai yang saya lihat hanya hutan dan rawa. Tidak terbayangkan seandainya ada binatang buas rawa seperti buaya atau ular Anaconda melintas dikala itu.
Saya ditugaskan ke Malinau untuk membuat dokumenter objek-objek wisata di Malinau. Ketika sampai di Malinau saya langsung menuju penginapan yang sudah disewa oleh tempat saya bekerja. Saya bersama tim yg terdiri dari 5 orang mendapatkan penginapan berupa motel yang cukup nyaman.
Setelah check in dan menaruh perlengkapan, seperti biasa saya langsung keluar mencari informasi di warung-warung dan mengobrol dengan penduduk sekitar tentang objek wisata alam apa saja yg ada di kota ini. Ternyata sekitar setengah jam mengobrol saya mendapat informasi dan tawaran guide oleh penduduk setempat tentang beberapa objek wisata alam yang ada di daerah ini.
Setelah mendapatkan informasi singkat, saya langsung memberikan laporan kepada tim yang tengah berada di dalam penginapan. Akhirnya tim sepakat untuk menyewa penduduk lokal tersebut sebagai guide dalam misi penjelajahan kali ini.
Keesokan pagi harinya kami langsung dijemput oleh guide tersebut di penginapan untuk memulai penjelajahan. Saya terkejut ternyata Guide tersebut juga telah menyiapkan kendaraan (mobil) Daihatsu Terios yang sudah dimodif menjadi kendaraan semi adventure. Setelah semua siap akhirnya kendaraan yang kami tumpangi langsung melaju menuju objek wisata yang telah diceritakan kemarin.
Akses menuju objek wisata tersebut sangat ekstrem dibutuhkan skill yng mumpuni dari sang sopir dan kendaraan yang tangguh untuk melewati medan berlumpur. Untung mobil Daihatsu Terios yang sudah dimodif ini termasuk tangguh dalam melintasi medan ekstrem.
Perjalanan menuju salah satu objek wisata alam di desa setulang sangat memacu adrenalin. Akses jalan yang masih tanah merah dan belum di aspal menjadi pengalaman yang seru. Sepanjanng perjalanan saya bisa menikmati karena suspensi mobil Terios sudah diganti dengan yang lebih kekar. Perjalanan selama 3 jam pun tidak terasa melelahkan.
Ketika sampai di tujuan, kami disuguhkan pemandangan hutan belantara yang masih alami dimana terdapat aliran sungai yang tidak begitu deras dengan air yang cukup jernih dan terdapat banyak ikan. Lalu perjalanan menyusuri sungai kami lanjutkan untuk menuju sebuah sumber mata air panas dan air terjun yang terletak di tengah pedalaman hutan. Konon sumber mata air panas ini sangat bagus bagi kesehatan dan belum banyak diketahui banyak orang.
Post a Comment