Apa yang menarik dari bentuk gunung berapi selain daripada keindahan dan
terkadang membuat makhluk di permukaan ketakutan karena gejolak
letusan? Gunung bukan semata membantu perubahan suhu permukaan bumi, tetapi menurut Quran bahwa akar gunung berapi
juga berfungsi sebagai penahan goncangan akibat luapan mantel Bumi.
Lalu, bagaimana sebenarnya peran gunung dalam mempertahankan bumi selama
jutaan tahun?
Banyak orang yang masih berfikir bahwa gunung hanya sebuah tumpukan
tanah, atau hanya sebagai lubang lava yang berasal dari mantel bumi.
Menurut penelitian, gunung terbentuk akibat gerakan antara lempeng besar
yang membentuk kerak bumi.
Ketika lempeng bertabrakan dengan lempeng
lainnya maka salah satu lapisan bumi
akan membentuk ketinggian yang menonjol ke permukaan dan sisi bawahnya
juga mengalami hal yang sama. Dengan kata lain bahwa gunung berapi
memiliki akar yang jauh lebih dalam daripada ketinggian aslinya.
Fungsi Pasak, Akar Gunung Berapi
Mantel bumi dikenal sifatnya seperti fluida kental, cairan yang mengalir sangat lambat.Ketika topografi permukaan bumi
tercipta dari penebalan kerak bumi, secara perlahan mantel keluar dari
bawah dan menebal sehingga dapat mengkompensasi perubahan berat dari
kerak diatasnya. Kekuatan kerak bumi berfungsi membantu menopang berat
topografi, dan pada kenyataannya topografi permukaan ditopang dengan
daya apung yang luar biasa dan lentur seperti fluida kental.
Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk (An-Nahl, 16:15)
Cairan pada umumnya akan selalu mengalir untuk menghilangkan daerah
tekanan tinggi atau rendah dalam sistem tertutup. Seperti itu pula yang
terjadi pada mantel bumi yang tidak padat dan menahan beban luar biasa.
Untuk menentukan materi yang mengambang dalam cairan, diperlukan
sejumlah materi apung dibawah permukaan bumi untuk mendukung
materi diatas permukaan cairan. Dengan kata lain bahwa gunung memiliki
akar yang apung yang memanjang, menurun kedalam mantel dibawah gunung
berapi, secara umum kedalamannya mencapai 10 hingga 15 kali dari
ketinggian permukaan sebenarnya. Sebagai contoh, jika puncak gunung
Everest mencapai ketinggian 9 kilometer maka kedalaman mampu mencapai
130 kilometer.
Gunung Berapi Menjaga Permukaan Bumi Tetap Mengapung
Kerak bumi biasanya lebih tebal dibawah gunung berapi dibandingkan
daerah dataran rendah. Lapisan diatas mantel bisa melipat simetris atau
asimetris, ada juga lipatan terbalik. Isostasy merupakan istilah yang
digunakan dalam Geologi untuk menyatakan kesetimbangan gravitasi antara
litosfer dan astenosfer, sehingga lempeng tektonik dikatakan mengambang
yang tergantung pada ketebalan dan kepadatan. Sistem Bumi yang dinamis
merespon beban dengan berbagai cara, akan tetapi isostasy memberikan
pandangan adanya proses gerakan vertikal.
Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak? (An-Naba', 78:6-7)
Jika Quran menyebutnya pasak, maka pakar geologi menyebutnya akar gunung
yang memiliki implikasi penting untuk mempertahankan masa di atasnya.
Ketika terjadi erosi yang sifatnya menghilangkan permukaan puncaknya,
akar gunung secara mendorong naik keatas hampir sebanding dengan
kepadatan mantel. Jika gunung kehilangan materi puncak setinggi 10 meter
akibat erosi, perlahan-lahan akar akan mendorong keatas setinggi 9
meter, jadi gunung tersebut hanya kehilangan 1 meter. Seperti itu pula
yang terjadi pada gunung Krakatau yang setiap tahun mengalami kenaikan
tinggi permukaan, semua ini akibat akar atau pasak yang terus menerus
mendorong ke permukaan bumi.
Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan dari padanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, untuk kesenangan dirimu dan untuk binatang-binatang ternakmu (An-Nazi'at, 79:30-33)
Jadi, akar gunung berapi seperti cakar yang mencengkeram
permukaan agar tidak mudah goyah akibat lapisan mantel di bawahnya.
Dalam hal ini para ilmuwan menggunakan hukum Archimedes, dimana
keseimbangan diantara akar gunung berapi dan mantel mengakibatkan gunung
tetap berdiri tanpa kehilangan ketinggian, untuk menahan pergerakan
cairan panas keluar permukaan bumi.
Post a Comment