Tim Misterius NSA yang Bertugas Melakukan Penyadapan.



Tailored Access Operations (TAO), salah satu divisi NSA yang digambarkan sebagai satu tim elit peretas dengan spesialisasi pencurian data. Mata-mata Amerika mencegat pengiriman komputer, memanfaatkan kerawanan piranti keras, dan bahkan membajak sistem laporan internal Microsoft untuk memata-matai sasaran mereka.
Pengungkapan yang dilakukan oleh Der Spiegel (media Jerman) mengenai satu divisi NSA yang dinamakan Tailored Access Operations (TAO), yang digambarkan sebagai satu tim elit peretas yang mempunyai spesialisasi dalam pencurian data dari sasaran-sasaran yang paling sulit. Misi dari tim TAO adalah “menjangkau yang tidak terjangkau” dan mengutip seorang pejabat intelijen yang mengatakan bahwa TAO telah mengumpulkan “sebagian dari informasi intelijen yang paling signifikan yang pernah diperoleh negara kita.”

TAO (Tailored Access Operations) mempunyai satu katalog peralatan teknologi-tinggi untuk kasus-kasus yang sulit dibongkar, antara lain, penggunaan kabel pada layar komputer yang sudah diubah secara khusus untuk merekam apa yang sedang diketik pada layar itu, stick USB yang secara rahasia dipasang pada pemancar radio untuk menyiarkan data yang dicuri melalui gelombang radio, dan stasiun-stasiun pangkalan palsu yang dimaksudkan untuk menyadap sinyal ponsel yang sedang beroperasi. NSA tidak hanya mengandalkan peralatan mata-mata gaya James Bond. Sebagian dari serangan memanfaatkan kelemahan dalam arsitektur Internet untuk mengirim piranti lunak jahat ke komputer-komputer tertentu.

sumber (www.voaindonesia.com)

Penyadapan NSA sudah lama bahkan negara lain memiliki tim sejenis

Dinas intelijen Amerika NSA menginfeksi 50 ribu jaringan computer di seluruh dunia dengan software berbahaya. Dirancang untuk mencuri data sensitif. Data terbaru dari Snowden memperlihatkan dimana saja computer yang di infeksi.

Contoh kasus, jenis hacking bulan September 2013 dari telekom Beliga Belgacom. Selama bertahun tahun intelijen Inggris GCHQ memasang software di jaringan telekom tersebut. Gunanya untuk menyadap telepon dan lalulintas data pelanggan mereka. Bagaimana infeksi dilakukan oleh intelijen Inggris.
Mereka memikat karyawan dari halaman palsu Linkedin.

Apakah benar peretas membantu peran intelijen. Dapat dibenarkan, NSA memiliki lebih dari seribu peretas tangguh. Tim penyusup dilakukan oleh departemen khusus TAO ( Tailored Access Operasi ) dan disanalah peretas bekerja.

Kegiatan mata mata dari NSA lebih murah dengan membobol dan menyadap computer serta jaringan komunikasi. Walau mereka tidak memiliki hak untuk mengakses ke satu jaringan. NSA sudah bekerja bertahun tahun di Venezuela dan Brasil. Malware mereka tidak terditeksi dan dapat diaktifkan bila diperlukan. Malware yang menginfeksi dapat di remote kapan saja dan dimatikan bila tidak dipakai.

Tip intelijen Belanda dengan AIVD dan MIVD juga tertarik dalam memata-matai di dunia cyber. Tim baru SIGINT Cyber Unit - JSCU baru diciptakan awal 2013. JSCU adalah unit antar lembaga yang memiliki ketrampilan dibidang IT. Tetapi unit baru tersebut dilarang melakukan operasi seluas NSA, karena hukum Belanda berbeda dan tidak mengijinkan pencarian data dari internet.
Dibawah ini data pertengahan 2012. Via Washington Post

Entah tanda biru dekat Indonesia tersebut, apakah di tapping melalui jaringan perusahaan telekom atau jaringan kabel bawah laut. Mengingat Singapura adalah negara paling dekat dengan jaringan hub ke Indonesia dan sebagian besar trafik internet melalui jalur tersebut.



Bila China memiliki tim cyber. Tidak heran Amerika pernah mengeluh beberapa situs media diserang oleh peretas dari China. Tapi China selalu membantah. Jangan jangan China sudah gerah dengan ulah penyadapan. Bagaimana dengan Indonesia, apakah peretas di Indonesia siap membantu negara. Pasti, karena disini kesempatan mendapatkan pekerjaan dengan keahlian yang sesuai. Mirip seperti peretas terkenal di Amerika, setelah dikejar lalu menampakan diri. Sekarang memiliki perusahaan security dan mendapat pelanggan dari perusahaan besar.(obengplus.com)

Data dari Snowden mengatakan NSA memiliki semua data backdoor dari peralatan digital. Tim ini disebut divisi Tailored Access Operation, memiliki daftar dari perangkat yang bisa dibuka mereka. Hal ini diungkap oleh harian Spiegel

Misalnya merek Western Digital, Seagate, Maxtor dan Samsung memiliki Firmware untuk dibuka. Termasuk sistem Firewall dari Juniper Network bisa dibuka, ditambah peralatan dari Cisco dan Huawei bahkan beberapa produk Dell. TAO dapat mengambil data dari penemuan bug yang ada di hardware. Software pre-install bisa di masukan malware untuk memata-matai, dan target meliputi individu atau grup yang perlu di selidiki lebih lanjut.

Contoh saja, NSA mengirim file untuk mengeluarkan bug di Windows. Sampai pemilik computer merasa perlu menganti peralatan computer. Lalu memesan via toko online. Ketika barang pesanan sampai, computer tersebut bukan computer biasa. Tapi sudah berisi software (malware) untuk penyadapan. Tim TAO juga mengunakan software hacking seperti laporan bug Windows dan mengendalikan untuk NSA. Tidak itu saja, ada tim khusus ahli peretas membuat peralatan untuk TAO.



Selain computer, jalur kabel data bawah laut Sea-Me-We 4 juga disadap. Jalur tersebut sebagai penghubung untuk telepon dan internet antara Eropa dan Asia.

NSA bukan hanya mencegat data internet keluar masuk dari sebuah negara. Mereka memiliki banyak peralatan dirancang khusus. Entah apa tujuan kegiatan NSA sampai menghabiskan begitu banyak biaya hanya untuk menguping kegiatan seseorang.

Dokumen Penyadapan AS Bocor

Minggu, 9 Juni 2013, mantan kontraktor NSA Edward J Snowden membeberkan secara gamblang aksi penyadapan massal dan massif yang dilakukan NSA kepada harian Inggris, The Guardian. Snowden diwawancarai wartawan Glen Greenwald dan direkam Laura Portraits selama satu jam lebih di persembunyiannya di Hotel Mira, Hong Kong.

Pria berusia 31 tahun itu awalnya bercerita soal program penyadapan bernama PRISM yang memungkinkan NSA memantau semua aktivitas warga AS di telepon dan internet.

Lambat laun, dokumen rahasia yang dibocorkan Snowden dan dimuat di media, menunjukkan bahwa NSA tidak hanya menyadap komunikasi warga AS saja, tetapi juga warga negara lain, termasuk para pemimpin negara sahabat AS seperti Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Brasil Dilma Rousseff, Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto, mantan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert hingga ke Presiden RI, SBY.

Dalam berbagai dokumen yang dibocorkan Snowden, tertulis bahwa agen intelijen AS tidak bekerja sendiri. Mereka bekerja sama dengan intelijen empat negara lain, yakni yakni Australia (DSD), Kanada (CSEC), Inggris (GCHQ), dan Selandia Baru (NZSIS). Sandi intelijen kelimanya dinamai ‘Five Eyes.’

Pengungkapan aksi penyadapan massal ini membuat pemimpin berbagai negara geram dan bereaksi keras terhadap AS dan sekutunya. Kanselir Jerman Angela Merkel langsung menelepon Presiden Barack Obama untuk mengklarifikasi kebenaran dokumen tersebut, sementara Presiden Brasil Rousseff menunjukkan kemarahannya dengan lebih ekspresif. (vivanews)

Post a Comment