MISTERI Segala Sesuatu di Alam Semesta Dapat Diprediksi Dengan Teori Matematika

Sekelompok ilmuwan telah lama menggunakan matematika untuk menggambarkan sifat fisik alam semesta ini. Tapi bagaimana jika alam semesta itu sendiri adalah matematika?


Dalam pandangan Tegmark itu, segala sesuatu yang ada di alam semesta  "termasuk manusia" merupakan bagian dari struktur matematika. Semua materi yang terdiri dari partikel-partikel, memiliki sifat seperti biaya dan spin, tetapi sifat ini adalah murni matematika, katanya. Dan ruang itu sendiri memiliki sifat seperti dimensi, namun pada akhirnya struktur matematika.


Sifat Penuh Matematika di Alam Semesta

Idenya mengikuti observasi alam semesta yang penuh pola, seperti urutan Fibonacci, serangkaian angka di mana setiap nomor adalah jumlah dari dua angka sebelumnya. Berkembangnya artichoke mengikuti urutan ini, misalnya, dengan jarak antara setiap petal dan pencocokan berikutnya rasio angka dalam urutan.

Dunia tak hidup juga berperilaku dengan cara matematis. Jika Anda melempar bola bisbol di udara, maka lintasan kasar parabola. Planet dan benda astrofisika lainnya mengikuti orbit elips.

Salah satu konsekuensi dari sifat matematika alam semesta adalah bahwa para ilmuwan bisa membuat  dan memprediksi setiap observasi atau pengukuran dalam fisika.


 Beberapa orang berpendapat bahwa matematika hanyalah alat yang ditemukan oleh para ilmuwan untuk menjelaskan dunia alam. Tapi Tegmark berpendapat struktur matematika yang ditemukan di alam menunjukkan bahwa matematika ada dalam realitas, bukan hanya dalam pikiran manusia.

MATEMATIKA DARI KESADARAN


Jika otak hanya matematika, artinya kehendak bebas tidak ada, karena gerakan partikel dapat dihitung dengan menggunakan persamaan? Belum tentu, katanya.

Salah satu cara untuk memikirkan hal tersebut adalah, jika sebuah komputer mencoba untuk mensimulasikan apa yang seseorang akan lakukan, perhitungan akan mengambil setidaknya jumlah waktu yang sama seperti melakukan tindakan. Jadi beberapa orang telah menyarankan mendefinisikan kehendak bebas sebagai ketidakmampuan untuk memprediksi apa yang akan dilakukan sebelum acara terjadi.

Sumber

Post a Comment